Thursday, April 12, 2012

Kandungan Nutrisi dan Kalori dalam ASI

Kandungan nutrisi dan kalori dalam ASI dapat bervariasi, tergantung berapa lama bunda telah menyusui, apakah menyusui di pagi hari atau siang atau malam hari, jarak antar menyusui dan frekuensi menyusui, serta pola dan jenis makanan yang bunda konsumsi. ASI mengandung lebih dari 200 zat yang sudah diketahui di dunia ilmu pengetahuan. Beberapa diantaranya akan dibahas dalam artikel ini yang disadur dari tulisan Gwen Dewar di parentingscience.com.

ASI mengandung air, karbohidrat (mayoritas laktosa), protein dan lemak dengan berbagai variasi komposisi. Berdasarkan sebuah penelitian di Inggris, 100 mL ASI mempunyai sekitar 70 kalori untuk jumlah lemak sekitar 4,2 g. Lemak berkontribusi tinggi terhadap jumlah kalori yang terkandung dalam ASI. Jika dibandingkan dengan susu yang dihasilkan oleh mamalia lain, ASI mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih rendah.
  • Manusia: lemak 3,8%; protein 1%; laktosa 7%
  • Sapi: lemak 3,7%; protein 3,4%; laktosa 4,8%
  • Tikus: Lemak 10,3%; protein 8,4%; laktosa 2,6%
  • Kelinci: lemak 18,3%; protein 13,9%; laktosa 2,6%
LEMAK
Lemak diperlukan untuk metabolisme vitamin. Jadi asupan lemak yang sedikit akan berdampak pada kekurangan vitamin. Selain itu, ASI mengandung asam lemak polyunsaturated rantai panjang (long chain polyunaturated fatty acid -- LCP), yang terkenal adalah asam docosahexanoic (DHA). DHA membantu otak memproduksi myelin, selubung serat saraf. Otak bayi yang disusui ASI memiliki konsentrasi DHA lebih tinggi daripada otak bayi diberi susu formula (Makrides et al 1994). Kolesterol juga berperan penting dalam perkembangan otak bayi untuk memproduksi myelin (Tambak 2003). Lemak dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase.

PROTEIN
Ada dua jenis protein dalam ASI, yaitu 'casein' dan 'whey'. 'casein' berubah menjadi gumpalan dalam perut, sementara 'whey' tetap cair dan lebih mudah dicerna. ASI mengandung sekitar 60% protein 'whey', sementara susu sapi hanya mengandung 18%. Hal ini yang membuat susu formula yang biasanya dari susu sapi menjadi lebih susah dicerna dibandingkan ASI. Protein berfungsi sebagai zat pembangun otot dan tulang. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai pertahanan terhadap patogen. Sebagai contoh, imunoglobulin A (IgA) adalah protein yang menyerang virus di pernapasan, bakteri, dan parasit usus.

ZAT LAINNYA
ASI juga mengandung mineral seperti kalsium, sodium, fosfor, seng dan magnesium serta vitamin (C, A, E,K, D, dan B), iodin, asam patotenik, dan asam nikotinik.

Bagaimana meningkatkan kualitas ASI?
Kandungan laktosa dalam ASI tidak banyak berubah, tetapi kadar protein, vitamin dan asam lemak dalam ASI dapat berubah berdasarkan asupan gizi Bunda dan cara menyusui.

Berikut beberapa cara meningkatkan kualitas ASI.
  • Minum vitamin prenatal. Jangan meminum suplemen tambahan tanpa konsultasi dokter. Beberapa vitamin seperti A dan D dapat memiliki efek racun dalam dosis tinggi.
  • Jangan mengurangi asupan protein.
  • Batasi konsumsi lemak jenuh. Bayi yang minum ASI berkadar lemak jenuh tinggi beresiko terkena tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi di kemudian hari (Leeson et 2001; Mott et al 1990).
  • Tingkatkan asupan DHA Bunda dengan mengkonsumsi banyak ikan.
  • Susui bayi sesuai permintaan. Frekuensi menyusui yang tinggi akan meningkatkan kandungan lemak dalam ASI.

Sumber: parentingscience, askdrsears

No comments:

Post a Comment