Friday, May 18, 2012

Mengatasi Kerak di Kulit Kepala Bayi


Sebagian Bunda mungkin khawatir ada kerak yang muncul di kulit kepala bayi (dalam bahasa Inggris 'Cradle Cap'). Bentuknya seperti sisik, terasa berminyak, dan mungkin terlihat kuning atau coklat atau sedikit kotor dan berbau. Hal ini umum terjadi pada bayi usia beberapa minggu sampai 6-8 bulan. Kerak ini tidak berbahaya dan tidak akan menyakiti bayi, namun secara estetika, kulit kepala bayi memang jadi kurang enak dipandang.

Apa penyebab munculnya kerak pada kulit kepala bayi?

Penyebab munculnya kerak di kulit kepala bayi  masih dalam penelitian. Yang jelas, kerak ini timbul bukan karena kepala bayi kurang bersih atau disebabkan alergi tertentu. Beberapa ahli meyakini hormon yang diterima bayi dari bunda nya di akhir masa kehamilan menstimulasi secara berlebihan produksi zat berminyak (seburn) di kulit kepala bayi. Seburn bercampur dengan sel-sel kulit mati pada kulit kepala bayi membentuk kerak.

Bagaimana cara mengatasi dan membuang kerak di kulit kepala bayi?

Pada dasarnya, crade cap akan menghilang dengan sendirinya. Namun mungkin Intinya membuat kerak melunak terlebih dahulu sebelum mengelupaskannya. Hindari menggosok kulit kepala bayi Anda secara berlebihan, karena dapat mengiritasi kulit mereka.Jika cradle cap tidak atau belum melunak setelah diberi baby oil, tunggu beberapa saat lagi. Bunda bisa mengkombinasikan antara menggosok lembut, menyikat atau menyisirnya.

Beberapa perawatan yang Bunda lain pernah lakukan dan telah terbukti membantu melembutkan dan menghilangkan cradle cap bayi mereka meliputi:
  • Bersihkan kulit kepala bayi dengan shampoo lembut lebih sering dan sisir dengan lembut kulit kepala bayi Bunda, dapat menggunakan sisir bayi atau waslap.
  • Pijat dengan lembut kulit kepala bayi menggunakan baby oil untuk membantu melemaskan kerak, lalu diamkan sekitar 15 menit, kemudian bersihkan sisik dengan sisir yang lembut. Jangan lupa untuk membersihkan kulit kepala bayi yang sudah berminyak dengan shampoo agar baby oil tidak menyumbat pori-pori kulit kepala.


"It's Tummy time...", Saatnya Bermain Sambil Tengkurap


American Academy of Pediatrics (AAP) sukses mengkampanyekan posisi paling aman untuk tidur bayi adalah terlentang. Rekomendasi yang mulai diluncurkan tahun 1992 ini berhasil menurunkan angka Sudden Infant Death Sundrome (SIDS) sampai di bawah 50%. Namun muncul efek tidak terduga dibalik rekomendasi ini, yaitu belakang kepala bayi menjadi datar, atau bentuk kepala bayi tidak simetris. Meskipun belum ada statistik yang menunjukkan angka-angka signifikan, tapi beberapa dokter ahli bedah saraf pediatrik menduga ini ada hubungannya dengan bayi yang menghabiskan waktunya dalam posisi terlentang terlalu lama.

Untuk mengatasi hal ini, disarankan bayi untuk menghabiskan waktu bermain dengan tengkurap dan bertumpu pada perutnya, atau disebut "tummy time" seperti yang dikutip dari webmd.com.

Apa saja keuntungan dari tummy time?

Tummy time memiliki banyak manfaat dalam melatih kemampuan motorik bayi, diantaranya:
  • Melatih bayi untuk mengangkat kepalanya. Hal ini akan membuat otot leher dan pundaknya kuat. Otot-otot ini akan diperlukan nantinya untuk berguling, duduk, dan merangkak.
  • Melatih bayi untuk menggerakkan kepalanya, memutarnya dan menjaganya agar tetap tegak sebagai respon terhadap sekelilingnya. 
  • Merangsang kemampuan bayi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan menggunakan tangannya untuk meraih sesuatu
  • Dengan posisi tengkurap, akan membantu kepala bayi terbentuk sempurna. 
  • Dengan posisi tengkurap, bayi akan melihat sekitarnya dari sudut pandang berbeda.


Kapan tummy time bisa dimulai?

Tummy time bisa saja dimulai sejak bayi lahir, yaitu saat melakukan inisiasi menyusui dini, dengan berbaring tengkurap di dada bunda. Satu hal yang menunda Bunda untuk memulai tummy time adalah menunggu tali pusar copot, agar bayi nyaman saat tengkurap. Beberapa dokter menyarankan untuk menghabiskan waktu sekitar 30 menit dalam sehari untuk tummy time. Seandainya bayi Bunda belum menyukai posisi tengkurap sehingga menjadi rewel dan menangis, Bunda bisa membagi 30 menit dalam beberapa sesi, misalkan hanya 5 menit, tetapi 4-6 kali dalam sehari. Namun jika masih rewel, bunda jangan memaksanya. Bunda dapat mencobanya lain waktu.

Salah satu cara membuat tummy time menjadi menarik bagi bayi adalah Bunda juga ikutan berada pada posisi ketinggian yang sama dengan bayi, dalam artian, Bunda ikutan tengkurap atau tiduran. Hal ini akan membuat bayi tidak merasa sendirian.